First Phase
Di masa remaja, kami hanya dua orang yang berbagi tawa, tanpa rasa, tanpa tanda. Baru saat dewasa, takdir itu akhirnya bicara.
Second Phase
Semesta pernah memisahkan kami, memberi jeda untuk tumbuh. Hingga akhirnya kami kembali bertemu dalam diri yang lebih utuh.
Third Phase
Kami pernah menunduk pada waktu, hampir menyerah pada keadaan. Tapi keyakinan pada satu sama lain tak pernah benar-benar hilang.
Fourth Phase
Untuk mengikat, tak cukup hanya dua hati yang berani, tapi juga ada banyak jiwa yang mengamini.
Final Phase
Di atas perahu takdir, kini kami belajar menjadi nakhoda satu sama lain. Dengan sabar, dengan cinta, dengan maaf yang akan membawa kami ke surga yang sama.