-
Rabu,
25 Juni 2025Asma & Dio FikriSAVE THE DATEKepada Yth;
Bapak/Ibu/Saudara/iNama Tamu -
ADDan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nva ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum vang berfikir.(Ar-Rum: 21)
-
BismillahirrahmanirrahimDengan memohon Rahmat
dan Ridho Allah Subhanahu wa ta'ala kami bermaksud
menyelenggarakan Syukuran Pernikahan
Putra-Putri kamidengan -
Akad & ResepsiRabu252025JuniPukul 08.00 WIB - SelesaiLokasi AcaraRumahMushola Ar Rohman Jalan Watu Ula, Rt 1/Rw 17, Babakan Nongko, Sabrang Ambulu, Kab. Jember, Jawa Timur 68172Link Google Maps
-
ADMenghitung Hari00Hari00Jam00Menit00DetikKirim ucapan untuk mempelai
dan konfirmasi kehadiran -
Our Love StoryAwal Ketemu (01 Januari 2025)Pada Malam Terakhir Tahun 2024, Dio Fikri Berangkat Dari Bekasi Menuju Jember Dengan Kereta, Hatinya Penuh Harap. Perjalanan Itu Bukan Sekadar Melintasi Kota, Tapi Juga Menuju Sebuah Pertemuan Yang Telah Lama Dinantikannya. Lewat Perantaraan Keluarga, Ia Akan Bertemu Asmah, Gadis Dari Jember Yang Membuatnya Penasaran. Di Dalam Kereta Yang Bergoyang Pelan, Dio Fikri Berdoa, Memohon Agar Langkahnya Diberkahi.
Pukul 09.00, Dio Fikri Tiba Di Rumah Asmah Di Jalan Watu Ula, Jember. Dengan Jantungan Yang Sedikit Berdegup, Ia Mengetuk Pintu, Menenangkan Diri Dengan Zikir Pelan. Asmah Membuka Pintu, Menyapa Dengan Senyum Yang Hangat. Menggunakan Jilbab Biru Dan Gamis Sederhana, Ia Memancarkan Keanggunan Alami Yang Membuat Dio Fikri Tersipu. “Assalamualaikum, Mas Dio Fikri, Akhirnya Sampai,” Ucap Asmah Dengan Tawa Kecil, Nadanya Lembut Khas Jawa Timur. Dio Fikri Menjawab Salam, Berusaha Menyembunyikan Grogi.
Mereka Duduk Di Ruang Tamu, Ditemani Ibu Asmah Yang Ramah, Menyuguhkan Teh Manis Dan Sajian Khas Jember Yang Nikmat. Awalnya, Obrolan Terasa Sedikit Kaku. Dio Fikri Menceritakan Perjalanannya Dari Bekasi, Sementara Asmah Berbagi Tentang Kehidupan Di Jember Dan Hal-Hal Kesukaannya. Namun, Seiring Waktu, Suasana Mencair. Asmah Menceritakan Berbagai Macam Hal Tentang Dirinya, Dan Dio Fikri Membalas Dengan Cerita Lucu Tentang Macet Di Bekasi Dan Jakarta. Tawa Mereka Mengalir, Menciptakan Ikatan Yang Terasa Alami.
Sebelum Berpamitan, Mereka Berjanji Untuk Melanjutkan Lamaran Dengan Niat Menuju Pernikahan Yang Diridhai Allah. Dio Fikri Meninggalkan Jember Dengan Hati Ringan, Yakin Bahwa Perjalanan Dari Stasiun Jember Ke Jalan Watu Ula Adalah Awal Dari Kisah Baru Bersama Asmah. -
Our Love StoryLamaran (19 April 2025)Pagi Yang Cerah Pada 19 April 2025 Menandai Perjalanan Penting Bagi Dio Fikri Dan Keluarganya Dari Bekasi Ke Jember. Bersama Dengan Keluarga Kecilnya, Dio Fikri Mengendarai Mobil Dengan Hati Penuh Harap, Siap Untuk Melamar Asmah, Gadis Yang Telah Menjadi Bagian Dari Doa-Doa Sejak Pertemuan Pertama Mereka. Meski Ayahnya Telah Tiada, Dio Fikri Merasakan Kehadiran Spiritualnya Melalui Nasihat-Nasihat Yang Dulu Diberikan, Menguatkan Tekadnya Untuk Membangun Keluarga Yang Diridhai Allah.
Tepat Pukul 09.00, Mereka Tiba Di Rumah Asmah Di Jalan Watu Ula, Jember. Keluarga Asmah Menyambut Dengan Penuh Kehangatan: Ibu Asmah Memeluk Ibu Dio Fikri Seperti Saudara, Sementara Kerabat Lainnya Menyalami Rombongan Dengan Senyum Ramah. Asmah, Mengenakan Gamis Abu-Abu Muda Dengan Jilbab Senada, Duduk Di Sisi Ibunya, Wajahnya Memancarkan Kebahagiaan Meski Sesekali Menunduk Malu. Dio Fikri, Berusaha Menahan Grogi, Mencuri Pandang Ke Arah Asmah, Dan Senyum Kecilnya Membuat Hatinya Tenang.
Kakak Laki-Laki Dio Fikri, Mewakili Keluarga, Dengan Penuh Hormat Menyampaikan Maksud Kedatangan, Meminta Izin Untuk Mempersatukan Dio Fikri Dan Asmah Dalam Ikatan Pernikahan. Pakde Asmah Menerima Dengan Doa Dan Restu, Disusul Momen Yang Dinanti: Tukar Cincin. Ibu Dio Fikri, Dengan Tangan Penuh Kasih, Memasangkan Cincin Perak Ke Anak Laki-Lakinya Itu, Sementara Ibu Asmah Dengan Lembut Memasangkan Cincin Emas Bertatah Batu Kecil Ke Jari Putri Bungsunya. Sorak Tawa Ringan Dari Keluarga Mengiringi, Menghangatkan Suasana. Kemudian, Ibu Dio Fikri Dan Ibu Asmah Saling Bertukar Gelang Emas Tipis, Simbol Ikatan Dua Keluarga. “Gelang Ini Tanda Kami Satu Keluarga Sekarang,” Dan Mereka Pun Mengangguk Haru.
Seserahan Dari Keluarga Dio Fikri Diserahkan Dengan Penuh Makna. Keluarga Asmah Membalas Dengan Makanan Dan Kue-Kue Khas Jember Yang Melambangkan Harmoni Dalam Tradisi Jawa. Acara Dilanjutkan Dengan Makan Bersama, Menyantap Aneka Sajian Makanan Disertai Sambal Pedas Yang Membuat Dio Fikri Tersenyum Lebar..
Sebelum Berpamitan, Dio Fikri Menyerahkan Hadiah Kecil Untuk Asmah. Asmah Menerimanya Dengan Berbisik, “Terima Kasih, Mas.” Sore Itu, Ketika Keluarga Dio Fikri Kembali Ke Bekasi, Langit Jember Berwarna Jingga, Seolah Merayakan Janji Suci Yang Terikat Di Jalan Watu Ula, Langkah Baru Menuju Pernikahan Dio Fikri Dan Asmah. -
Tanda KasihTerima kasih telah menambah semangat kegembiraan pernikahan kami dengan kehadiran dan hadiah indah Anda.6630766506a.n Dio Fikri Aditama623401026770535a.n Asmah SahruniKirim KadoAnda dapat mengirim kado ke:
Jl. Borobudur Raya Blok A 194, Duta Kranji, Kel. Bintara, Kec. Bekasi Bekasi Barat Kota Bekasi, Jawa Barat 17134
Penerima= Dio Fikri Aditama -
ADMerupakan suatu kebahagiaan dan kehormatan bagi kami, apabila Bapak/Ibu/Saudara/i, berkenan hadir dan memberikan do'a restu kepada kedua mempelai.Hormat Kami Yang MengundangAsma & Dio Fikri
- Opening
- Quotes
- Mempelai
- Akad & Resepsi
- RSVP
- Love Story 1
- Love Story 2
- Gift
- Thanks
25 Jun 2025
08:00
Nama